NAMA : APRIANI
NIS :9973914182
KELAS : IX A
SMP NEGERI 6 TARAKAN
DINAS PENDIDIKAN TARAKAN
SEPTEMBER 2011
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Metode Penelitian
1.5 Kegunaan Penelitian
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Ekskresi Pada Ginjal
2.2 Macam –Macam Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal
2.3 Penyebab Terjadinnya Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal
2.4 Cara Menjaga Kesehatan Dan Mengobati Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Metode Penelitian
1.5 Kegunaan Penelitian
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1Pengertian Sistem Ekskresi Pada Ginjal
2.2 Macam –Macam Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal
2.3 Penyebab Terjadinnya Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal
2.4 Cara Menjaga Kesehatan Dan Mengobati 2.4 Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis yang berjudul “Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal” dapat di selesaikan.
Karya tulis ini di susun dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang sistemekskresi pada ginjal, terutama gangguan-gangguan yang terjadi pada ginjal. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka karya tulisini memuat nenuat beberapa pokok-pokok pembahasan tentang sistem ekskresi pada ginjal.
Ucapan Terima penulis ucapkan kepada :
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberi dukungan fisik maupunmoral,
2. Ibu shanti probowati sebagai guru bahasa indonesia dan sastra,
3. Teman-teman di sekolah yang selalu mendukung dan membantu saya
Semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mengharapkan kapada semua pihakuntuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dan kesempernaan karya tulis ini.
TARAKAN, november 2011
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem ekskresi adalah sistem yang mengeluarkan zat-zat sisametabolisme, sistem ekskresi juga merupakan salah satu ciri mahkluk hidup. Alat-alat sistem ekskresi ada empat yaitu : ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.
Ginjal adalah alat ekskresi yang berfungsi menyaring darah dari seluruh tubuh, dan mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa urine.dalam sehari ginjal menyaring darah sebanyak 1500 liter dan mengeluarkan urine sebanyak 1500 liter.
Ginjal adalah suatu sistem yang sangat penting dalam tubuh, jika kesehatan ginjal tidak dijaga otomatis kesehatan akan mudah terserang berbagai gangguan-gangguan yang bersifat fatal dan dapat mengakibatkan kematian.
Oleh karena itu,penulis memilih judul tentang “Gangguan Sistem Ekskresi Pada Ginjal” karena pada penulis ingin memberi pengetahuan tentang gangguan-gangguan yang terjadi pada ginjal dan cara-cara manjaga kesehatan pada ginjal.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain :
1.1 Apa yang dimaksud dengan sistem ekskresi pada ginjal ?
1.2 Apa saja macam gangguan-gangguan sistem ekskresi pada ginjal ?
1.3 Apa penyebab terjadinya gangguan sistem ekskresi pada ginjal ?
1.4 Bagaimana cara manjaga kesehatan dan mengobati gangguan sistem ekskresi pada ginjal ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ini yaitu :
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang sistem ekskresi pada ginjal dan gangguan-gangguan yang terjadi pada ginjal,
2. Untuk memberikan pengetahuan tentang cara-cara menjaga dan mengobati gannguan sistem ekskresi pada ginjal,dan
3. Untuk memenuhi syarat ketuntasan nilai ujian praktek bahasa indonesia
1.4 Metode Penelitian
Karya tulis ini disusun menggunakan metode membaca dari berbagai sumber bacaan dan internet.
1.5 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian karya tulisini antara lain :
1. Untuk memperoleh informasi tentang gangguan sistem ekskresi pada ginjal
2. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan pada ginjal dan cara mengobatinya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Ekskresi Pada Ginjal
Sistem ekskresi pada ginjal adalah sistem pengeluaran yang bentuknya seperti kacang dan berfungsi menyaring dan membersihkan darah dari kotoran yang tidak di perlukan tubuh. Kotoran hasil saringan ginjal di buang bersama urine, peran ginjal sangat kompleks bagi tubuh, ginjal berfungsi mengekskresikan sebagian hasil akhir metabolisme dan mengatur konsentrasi sebagian unsur cairan tubuh. Karena itu, jika terjadi gangguan, fungsi ginjal dapat berakibat fatal sehingga harus segera diobati.
Ginjal pada manusia terdiri atas dua buah, mempunyai panjang antara 10 sampai 15 cm, dan beratnya kurang lebih 200 gram, terletak di dalam rongga perut bagian belakang agak keatas dan didekat tulang belakang, kedudukan ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Ginjal manyaring darah sebanyak 1500 liter per hari, dan mengeluarkan urine sebanyak 1,5 liter, urine yang di hasilkan ginjal urea, amonia, dan air. Ginjal terbagi menjadi tiga bagian yaitu, kulit ginjal atau korteks renalis, sumsum ginjal atau medulla, dan rongga ginjal atau renalis.
2.2 Macam-Macam Gangguan Sisrem Ekskresi Pada Ginjal
Berikut ini adalah macam-macam gangguan sistem ekkresi pada ginjal antaralain :
a) Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal merupakan peradangan serius pada ginjal sehingga ginjal tidak dapat melakukan fungsinya secara normal, dan menyebabkan terjadinya penimbunan urea dalam tubuh serta dapat mengakibatkan kematian.
b) Radang Ginjal
Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya glomerulus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali kedalam darah dan penyarapan air manjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.
c) Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-lain, yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal terjadi karena adanya endapan dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri selain itu, batu ginjal juga terjadi karena kurang minum.
d) Nefrosis
Nefrosis adalah kondisi dimana membran glomerulus bocor, menyebabkan sejumlah besar protein keluar dari darah menju urine. Air dan natrium berakumulasi dalam tubuh menyebabkan edem, khususnya di bagian pergelangan kaki, perut, dan mata.Nefrosis umumnya terjadi pada anak-anak.
e) Polisistik
Polisistik di sebabkan karena kerusakan sitem saluran ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan pembesaran seperti kista sepanjang saluran ini. Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun. Jaringan ginjal di penuhi dengan kista-kista, lubang kecil, dan gelembung berisi cairan dengan besar bervariasi. Kista-kista ini bertambah terus hingga mengalahkan jaringan normal, manggangu fungsi ginjaldan menyebabkan uremia ginjal menjadi besar.
f) Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang rongga ginjal, sum-sum ginjal, dan kulit ginjal. Kerusakan ini sering di mulai dengan infeksi bakteri pada pelvis ginjal dan kemudian melebar kebagian utama ginjal.
g) Sistisis
Sistisis adalah radang kantung kemih yang melibatkan mukosa dan sub mukosa.
h) ATR (asadosis tubulus renalis)
ATR adalah suatu gangguan ginjal khususnya pada bagian tubulusnya. Pada penderita gangguan ini, tubulus ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga terjadi gangguandalam proses reabsorbsi (penyerapan kaembali) bikarbonat pada tubulus ginjal dan atau dalam proses ekskresi asam ke dalam urine, akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.
i) Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik adalah salah satu penyakit ginjal yang sering di jumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinura masif, hipoalbuminemia, hiperkholestrolemia, serta sembab. Yang dimaksud proteinura masif adalah apabila didapatkan proteinura sebesar 50-100 mg/kg berat padan perhari atau lebih. Albumin dalam darah biasanya menurun hingga kertenurang dari 2,5 gram/dl. Selain gejala-gejala klinis di atas, kadang-kadang di jumpai pula hipertensi, hematuri, bahkan kadang-kadang azotemia. Secara klinis sindrom nefrotik di bagi menjadi 2 golongan yaiti, sindrom nefrotik primer dan sindrom nefrotik sekunder.
j) Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih adalah bakteri infeksi yang mempengaruhi bagian manapun saluran kemih. Infeksi saluran kemih terjadi karena bakteri masuk ka kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak di urine.
k) Gukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditunjukan oleh adanya glukosa dalam urine. Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin, sehingga nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa sehingga kelebihan glukosa di buang bersama urine.
l) Albuminaria
Albuminaria adalah penyakit yang di tunjukan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Hal ini merupakan gejala kerusakan pada alat filtrasi (kapsula bowman), akibar masuknya racun baktri, eter, maupun logam berat.
m) Oligouria
Oligouria terjadi apabila urine yang di hasilkan sedikit, kadang-kadang seseorang tidak menghasilkan urine sama sekali. Hal ini di sebabkan adanya kerusakan ginjal secara total.
n) Polinuria
Polinuria adalah kelainan pada ginjal sehingga urine yang di keluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer. Hal ini di sebabkan kemampuan nefron untuk mangadakan reabsorbsi sangat rendah atau gagal.
2.3 Penyebab Terjadinya Gangguan Ekskresi Pada Ginjal Sistem.
Gangguan sistem ekskresi pada ginjal dapat di sebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di derita oleh tubuh, yang secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal.
Adapun penykit ginjal yang seringkali berdampak pada kerusakan ginjal antara lain :
a. Penyakit tekanan darah tinggi (hypertension) ,
b. Penyakit diabetes mellitus (diabetes mellitus),
c. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan atau struktur),
d. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematesus sistemik
e. Menderita penyakit kanker (cancer),
f. Kelainan ginjal, di mana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri, dan
g. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradanga oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi.
Selain itu, gangguan sistem ekskresi juga dapat di sebabkan beberapa faktor lain yaitu :
a. Infeksi oleh bakteri,
b. Pola makan yang tidak sehat,
c. Jarang olahraga,
d. Kurang mengonsumsi cairan (air putih),
e. Endapan asam urat yang mengkris al di ginjal,
f. Endapan kapur dari teh yang di konsumsi secara terus menerus dalam kurun waktu yang cukup lama,
g. Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan bersoda,
h. Mengonsumsi obat kimia dalam jangka waktu yang panjang dan stres
2.4 Cara Menjaga Kesehatan Dan Mengobati Gangguan Sistem Ekskresi
Pada Ginjal
Penyakit pada ginjal terdiri dari beberapa tipe, berdasarkan jenis gangguan ginjal yang ada. Mulai dari akut, kronis dan gangguan ginjal tahap akhir, menurut dr.E riotapan SpPD, MHA penyakit ginjal tidak terdeteksi, dan apabila seseorang mengidap gangguan pada ginjal dan telah mengalami gejalanya maka orang itu berada pada tingkat pertengahan hingga kronis.
Jadi, kesehatan ginjal itu harus di laga sejak dini, karena itu merupakan suatu Gangguan yang tidak ada gejalanya, sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung terkena serangan hebat . agar ginjal tetap sehat dan terhindar dari gangguan maka yang harus kita lakuukan ialah :
a. Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang,
b. Menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur dan hindari rokok serta istirahat yang cukup,
c. Minum air putih 2 liter per hari,
d. Minum suplemen yang dapat membantu proses detosifikasi pada ginjal terutama kontaminasi logam sperti, sun hope spirulinaplus,
e. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan bersoda,
f. Jika darah kental segeralah minum banyak air hangat.
Selain itu ada juga cara nikmat dan segar dalam menjaga ginjal agar tetap bekerja optimal, berikut ini tipsnya :
• Minum kkumis kucing capsula
Kandungan kaliumnya berkhasiat di uretik sehingga baik untuk melancarkan proses ekskresi melalui air seni, kalium dan natrium bekerja sama dan memegang peran penting dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa didalam tubuh.
• Minum jus strawberry dan jus semangka
Buah strawberry mengandung kalium, vitamin c, vitamin B1, vitamin B2, asam folat, serat, dan flatanol yang berkhasiat di uretik, sangat baik di minum tiap hari untuk menjaga ginjal dan mempercepat pemulihan gangguan ginjal.
Jika seseorang menderita penyakit ginjal akut dan kronis, maka perlu suplemen tambahan untuk menambah kadar hemoglobin darah yang menurun yaitu, suplementasi multivitamin mega formula satusoft gel dari sun hope spirulina plus yang di konsumsi setiap hari dan suplemen lainnya, sedangkan bagi pasien yang mengalami penurunan fungsiginjal tahap akhir di perlukan hemodialisa.
Saat pasien menjalani dialisis, hendaknya di berikan asupan protein yang tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan menggantikan asam amino yang hilang selama dialisis. Selain itu, jika seseorang menderita gangguan ginjal yang masih dalam taraf ringan maka perlu dilakukan berbagai terapi misalnya akupresur secara rutin dan mencoba ramuan-ramuan trdisional.
Adapun ramuan tradisionalnya adalah :
• Daun kacang beling ditumbuk halus 25 gram, daun mgokilo 25 gram, daun kumis kucing 25 gram, daun meniran coklat di cabut dengan akarnya 25 gram, dan direbus untuk di minum airnya. Pembuatan ramuan ini di lakukan selama 5 hari berturut-turut, kemudian hentikan selama beberapa hari. Lalu ulangi buat ramuan lagi hingga gangguan ginjal tersebut sudah sembuh.
• Daun arbel 20 lembar, daun meniran 20 gram, daun duduk 10 gram, daun unggu 10 gram, daun ngokilo 10 gram. Semua bahan ini di rebus sampai airnya mendidih, lalu di ambil airnya untuk diminum.
Sedangkan, jika
Seseorang menderita penyakit ginjal yang kondisinya sudah agak parah, maka penyembuhan yang terbaik adalah kedokter.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab 2, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Sistem ekskresi pada ginjal adalah sistem pengeluaran yang bentuknya seperti kacang yang berfungsi menyaring dan membersihkan darah dari kotoran yang tidak di perlukan tubuh.
2. Macam – macam gangguan sistem ekskresi pada ginjal antara lain : gagal ginjal, radang ginjal, batu ginjal, nefrosis, polisistik, pielonefritis, sistisis, ATR, sindrom nefrotik, infeksi saluran kemih, glukosuria, albuminuria, oligouria, dan polinuria.
3. Gangguan sistem ekskresi pada ginjal dapat di sebabakan oleh beberapa penyakit serius yang di derita tubuh yang secara perlahan – lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Selain itu, gangguan sistem ekskresi pada ginjal juga dapat di sebabkan oleh beberapa faktor lain.
4. Kesehatan ginjal itu harus di jaga sejak dini karena itu, merupakan suatu gangguan yang tidak ada gejalanya sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung terkena serangan hebat. Agar ginjal tetap sehat dan terhindar dari gangguan yaitu dengan menjaga kesehatan ginjal dengan memperhatikan berbagai aspek selain itu, ada juga cara nikmat dan segar dalam menjaga dan mengobati ginjal yang masih dalam taraf ringan yaitu dangan terapi secara rutin dan mencoba ramuan – ramuan tradisional.
3.2 Saran
Dari hasil pembahasan pada bab 2 penulis mempunyai saran sebagai berikut:
1. Hendaknya pembaca selalu menjaga kesehatan ginjal sejak dini sebelum timbul gejala,
2. Pembaca sebaiknya mengenali berbagai gangguan pada sistem ekskresi pada ginjal serta cara mengobatinya,
3. Hendaknya pembaca menghindari segala faktor penyebab terjadinya gangguan sistem ekskresi pada ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
Elok Sudibyo, dkk. 2008. Mari belajar ilmu pengetahuan alam. Jakarta : pusat perbukuan depdiknas.
Rinie Pratiwi, dkk. 2003. Biologi. Jakarta : PLP
http://agusantoso.wordpress.com
http://www.alumnits.com
http://filzahazni.wordpress.com
http://lifestyle.okezone.com<blockquote><blockquote><a href="artikel"></a></blockquote></blockquote>
artikel