BAB 1
PENDAHULUAAN
A. Latar belakang
Hemocytometer
adalah perangkat yang awalnya dirancang untuk perhitungan sel darah.
Hemacytometer biasa juga disebut suatu alat yang dapat digunakan untuk
melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi
sel yang rendah.
Hemacytometer adalah metode perhitungan secara
mikroskopis. Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan luas 1 mm². Satu
kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,05 mm.
Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu
kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah
0,1 mm. Sel bakteri yang tersuspensi akan memenuhi volume ruang hitung tersebut
sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat diketahui (Mikapin, 2012).
Hemacytometer
ini di temukan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari sebuah slide
mikroskop kaca tebal dengan lekungan persegi panjang yang menciptakan sebuah
kamar. Ruangan ini di ukir dengan laser-grid tergores garis tegak lurus.
Peranglat ini dibuat dengan hati-hati sehingga daerah yang dibatasi oleh garis
diketahui dan kedalaman ruangan ini juga dikenal. Hemacytometer sering
digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah
dalam cairan tulang punggung ke otak setelah melakukan tusukan tumbal, atau
jenis sel lain di suspensi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Hemocytometer
2. Bagaimana cara menghitung jumlah sel
leukosit,trombosit,dan eritrosit
3. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan
Hemocytometer
C. Tujuan
a.
Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini untuk
melengkapi tugas dari mata kuliah Instrumentasi.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa
mengetahui pengertian Hemocytometer.
2. Agar mahasiswa
mengetahui fungsi Hemocytometer.
3. Agar mahasiswa
mengetahui keuntungan dan keruugian Hemocytometer.
4. Agar
mahasiswa mengetahui cara menggunakan Hemocytometer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hemocytometer adalah Alat ini
digunakan untuk menghitung jumlah sel darah, leukosit, trombosit, dan
eritrosit. yang terdiri dari beberapa alat yaitu: kamar hitung dan dua macam
pipet yaitu pipet thoma erytrosit dan pipet thoma lekosit.
1. Kamar hitung
Kamar hitung yang
sebaiknya dipakai adalah yang mempunyai garis bagi.Luas dari pada seluruh yang
dibagi ialah 9mm2 dan dibagi menjadi 9
bidang besar yang luasnya masing-masing 1mm2. Bidang besar dibagi lagi menjadi 16
bidang sedang yang luasnya masing-masing ¼ x ¼ mm2 .bidang yang di tengah dibagi
lagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang dibagi menjadi 16 bidang kecil, jadi
seluruh bidang kecil jumlahnya 400 buah, yang masing-masing luasnya 1/20 1/20
mm2.
Tinggi kamar hitung
yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis dan kaca penutup yang
terpasang adalah 1/10 mm. volum dalam kamar hitung dapat dirinci sebagai
berikut :
·
1 bidangkecil =1/20
x 1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3
·
1 bidangsedang =1/4
x1/4 x 1/10 = 1/160
mm3
·
1 bidangbesar =
1 x 1 x
1/10 =1/10
mm3
·
Seluruhbidang yang dibagi = 3 x 3 x 1/10 =9/10
mm3
Prosedur
Mengisi Kamar Hitung :
v Mengisi
kamar hitung
v Letakkan
kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang
mendatar di atas meja.
v homogenkan
pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus-menerus (jangan sampai ada cairan
yang terbuang dari pipet saat dihomogenkan)
v Buang
semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3-4 tetes) dan kemudian
sentuhkan ujung pipet (sudut 30º) dengan menyinggungkan pinggir kaca penutup
pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut berisi cairan perlahan-lahan
dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
v Biarkan
kamar hitung yang telah berisi tersebut selama 2-3 menit agar leukosit-leukosit
mengendap. Jika tidak akan dihitung segera, simpan kamar hitung tersebut dalam
cawan petri tertutup yang berisi kapas basah.
1. Pipet thoma leukosit
Pipet
thoma leukosit : berfungsi sebagai untuk mengencerkan darah dalam pemeriksaan
jumlah leukosit dan eosinofil
Ciri-ciri
pipet:
a. Skala dari 0.5 ; 1 ; dan 11
b. Didalamnya terdapat bola kaca berwarna putih
dan berguna untuk mencampurkan darah dengan reagen yang digunakan, pada batang
kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah volume (0,5 : 1 ; 11 )
angka-angka ini menunjukkan jumlah pengenceran atau perbandngan volume.
c. Pengenceran darah yang dilakukan dengan
menggunakan pipet ini yaitu 20x untuk hitung leukosit dan 10x untuk hitung
eosinofil.
2. Pipet thoma eritrosit
Pipet
thoma eritrosit : berfungsi untuk
mengencerkan darah dalam pemeriksaan
jumlah eritrosit yang terdiri dari sebuah pipa kapiler yang bergaris
bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola.
Ciri –ciri pipet :
a. Skala dari 0,5 ; 1 ; 101
b. Didalamnya terdapat bola kaca berwarna merah.
c. Pengenceran darah yang dilakukan dengan
menggunakan alat ini yaitu 200 kali untuk eritrosit maupun trombosit.
Yang terpenting dalam menentukan jumlah sel
ialah pengencerannya bukan garis-garis yang terdapat di pipet tersebut.
B. Prosedur kerja menghitung jumlah sel
leukosit,erittrosit,dan trombosit
1.
Pemeriksaan
Hitung Jumlah Leukosit (sel darah putih)
a. Prinsip kerja :
Darah di encerkan dengan lar. Turk maka sel
darah selain leukosit akan hancur oleh asam asetat dan leukosit akan di warnai
oleh gentian violet jumlah leukosit dalam volume pengenceran tersebut di hitung
dengan menggunakan bilik hitung.
b. Prosedur kerja :
¨ isaplah darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan
pipet leukosit sampai garis tanda 0,5 tepat.
¨ Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada
ujung pipet.
¨ Masukan ujung pipet ke dalam lar.Turk sambil
menahan darah pada garis tadi. Pipet di pegang dengan sudut 45º danlar. Turk di
isap perlahan sampai garis tanda 11. Jangan sampai ada gelembung udara.
¨ Angkat pipet dari cairan, tutup ujung pipet
dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. Kocok pipet itu selama 3
menit.
¨ Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera
sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30º pada permukaan kamar hitung dengan
menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan dengan
daya kapilernya.
¨ Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan
petri yang telah berisi kapas basah supaya leukosit mengendap.
¨ Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan
object kecil 10×/40× pada 4 bidang besar.
¨ Pengenceran yang terjadi ialah 20× jumlah sel
yang sudah di hitung dalam 4 bidang besar itu di bagi 4 menunjukkan jumlah sel
leukosit dalam 0,1 µ. Kalikan itu dengan 10 (tinggi) dan20 (pengenceran) untuk
mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 darah.
RUMUS: ∑ leukosit = N×50
Nilai
normal Leukosit:
4000-10000/µL
darah.
2.
Pemeriksaan
Hitung Jumlah Eritrosit (sel darah merah)
a.
Prinsip kerja
Darah di
encerkan dengan lar.hayem maka eritrosit dapat dihitung menggunakan bilik
hitung improven neubauer dalam 5 bidang kecil (5r).
b.
Prosedur kerja
Isaplah
darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan pipet eritrosit sampai garis tanda 0,5
tepat.
Hapuslah
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
Masukkan
ujung pipet ke dalam lar.Hayem sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet di
pegang dengan sudut 45º danlar.Hayem di isap perlahan sampai garis tanda 101.
Jangan sampai ada gelembung udara.
Angkat
pipet dari cairan. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet
penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
Buang
cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30º
pada permukaan kamar hitungdengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan
kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
Biarkan
kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah
supaya leukosit mengendap.
Hitung jumlah
eritrosit dengan menggunakan object kecil 40× pada 5 bidang kecil.
Pengenceran
yang terjadi ialah 200×. Luas tiap bidang kecil 1/400mm2. Factor
untuk mendapatkan jumlah eritrosit per µ darah menjadi 5×10×200 = 10.000.
RUMUS: ∑
Eritrosit = N×10.00
Nilai
normal eritrosit:
Wanita : 4-5 juta/ µL darah.
Pria :4,5-5,5 juta/ µL darah.
3.
Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
(keeping-keping darah)
a.
Prinsip kerja
Darah diencerkan dengan lar.amonium oksalat
1% maka sel lain dalam darah tidak jelas terlihat kecuali trombosit.
b.
Prosedur kerja
Dipipet 1990
µl larutan ammonium oksalat 1% kedalam tabung reaksi
Di tambahkan
10 µl darah K2EDTA sampel ke dalam larutan tersebut (pengenceran
200x) lalu pipet di bilas
Dicampur
sampai homogen selama 1 menit
Di taruh pada
bilik hitung dan di diamkan 10 menit didalam cawan petrik dengan tissue basah
(agar trombosit mengendap)
Di hitung pada
mikroskop pembesaran 40x
Perhitungan : 25R x 2000
Nilai normal :
150.000-450.000 sel/µl darah
C. Kelebihan dan Kekurangan menggunakan
Hemocytometer
a. Kelebihan
Kelebihan
perhitungan sel dengan menggunakan hemocytometer adalah dapat menghitung jumlah
sel yang hidup maupun mati, tergantung dari pewarna yang di gunakan. Misalnya
bila pewarna trypan blue dicampurkan ke dalam larutan sel yang hidup tidak akan
berwarna dan sel yang mati akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah
morfologi sel dapat diamati, dapat mengevaluasi homogenitas dan dapat
mendeteksi kontaminasi. Selain itu cepat dalam menghasilakn data karena langsung
di hitung pada pada waktu itu juga.
b. Kekurangan
Metode
ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya tidak dapat digunakan untuk mikroba
yang berukuran terlalu kecil seperti bakteri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi
hemocytometer adalah alat yang di gunkan untuk menghitung sel:
a. Leukosit (sel darah putih)
b. Eritrosit (sel darah merah)
c. Trombosit (keeping-keping darah)
B. Saran dan Kritik
a.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
b.
Penyusun
makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran dan
kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar