PENUNTUN HEMATOLOGI II
PRAKTEK
DISAJIKAN PADA SEMESTER
GENAP (IV)
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN
ANALIS KESEHATAN
PROGRAM
STUDI D III
2017
HITUNG TROMBOSIT
A. Judul
Pemeriksaan : Menghitung Trombosit
B. Metode :
Cara langsung (Rees dan Ecker)
C. Prinsip :
Darah diencerkan dengan larutan yang
mengandung Brilliant Cresyl Blue
yang akan
mengecat trombosit menjadi berwarna
agak biru
muda. Kemudian trombositnya dihitung
dengan
menggunakan kamar hitung.
D. Alat dan Bahan :
·
Alat
1. Blood
Lancet.
2. Pipet
Eritrosit.
3. Kamar
Hitung.
4. Selang
Pengisap.
5. Mikroskop.
·
Bahan
1.
Darah Kapiler.
2.
Larutan Pengencer :
Rees Ecker atau Amonium Oksalat 1%.
3.
Kapas Alkohol 70%.
E. Cara Kerja
1.
Isaplah
cairan Rees Ecker ke dalam pipet eritrosit sampai garis-tanda ``1`` dan
buanglah lagi cairan itu.
2.
Isaplah
darah sampai garis tanda ``0,5`` dan cairan Rees Ecker sampai ``101``.
Segeralah kocok selama 3 menit.
3.
Teruskanlah
tindakan-tindakan seperti untuk menghitung eritrosit dalam kamar hitung.
4.
Biarkan
kamar hitung yang telah diisi dengan sikap datar dalam cawan petri yang
tertutup selama 10 menit agar trombosit
mengendap.
5.
Hitunglah
semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1mm2)memakai
lensa-lensa objektif besar.
6.
Jumlah
itu dikali 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.
F.
Nilai Normal : 150.000
– 400.000/
G.
Sumber Pustaka :Buku Penuntun Laboratorium Klinik
Cetakan 16
HITUNG TROMBOSIT
A. Judul
Pemeriksaan : Menghitung Trombosit
B. Metode :
Cara Tidak langsung (Fonio)
C. Prinsip :
Darah di letakkan diatas kaca objek kemudian
Ditambahkan
Magnesium sulfat lalu dibuat apusan
Darah tepi kemudian di warnai dengan
pewarnaan
giemsa dan diperiksa dibawah mikroskop.
D. Alat dan Bahan :
·
Alat
1. Blood
Lancet.
2. Kaca
Objek
3. Kamar
Hitung.
4. Pipet
tetes
5. Mikroskop.
·
Bahan
1.
Darah Kapiler.
2.
Magnesium 14%
3.
Kapas Alkohol 70%.
4.
Larutan
giemsa
E. Cara
Kerja
1.
Bersihkan
ujung jari dengan alkohol dan biarkan mengering lagi.
2.
Tarulah di atas ujung jari itu setetes besar larutan
magnesiumsulfat 14%
3.
Tusuklah
ujung jari dengan lanset melalui magnesiumsulfat itu.
4.
Setelah
jumlah darah keluar menjadi kira-kira ¼ dari jumlah magnesiumsulfat campurlah
darah dan magnesiumsulfat itu.
5.
Buatlah
sediaan apus dan pulaslah Wright atau Giemsa.
6.
Hitunglah
jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1000 eritrosit.
7.
Lakukanlah
tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah.
8.
Perhitungkanlah
jumlah trombosit per ul darah atas dasar kedua angka itu.
H. Nilai
Normal : 300 – 800 / 100 Lapang pandang.
I.
Sumber Pustaka :Buku Penuntun Laboratorium Klinik
Cetakan 16
HEMATOKRIT
A.
Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan
Hematokrit
B.
Metode : Makrometode menurut Wintrobe
C.
Prinsip : Sample darah yang disentrifugasi dalam
waktu
Tertentu kemuian dibaca volume dari masa
Eritrosit yang telah dipadatkan didasar
tabung dan
dinyatakan dalam sekian persen dari volume
semula
(Volume %).
D.
Alat dan Bahan :
·
Alat
1. Spoit 3 ml
2. Tabung wintrobe
3. Centrifuge
4. Mikropipet dan Tip
1. Darah EDTA
E. Cara
Kerja
- Isilah tabung Wintrobe dengan darah oxalate atau heparin sampai garis tanda 100.
- Masukkanlah tabung itu kealam centrifuge yang cukup lama, pusingkanlah selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm
- Bacalah hasil penetapan itu dengan memperhatikan :
a. Warna plasma
di atas : warna kuning itu dibandingkan dengan larutan kalium bicromat dan
intensitasnya disebut dengan satuan. Satu satuan sesuai dengan warna kalium
bicromat 1 : 10.000
b.
Buffy coat : Tebalnya lapisan putih
diatas sel-sel darah merah yang tersusun dari leukosit dan trombosi.
c.
Volume sel-sel darah merah
F. Nilai
Normal : Wanita : 37-43 %
Pria :
40-48 %
G.
Sumber Pustaka :Buku Penuntun Laboratorium Klinik
Cetakan 16
HEMATOKRIT
A.
Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan
Hematokrit
B.
Metode :Mikro
C.
Prinsip : Darah dengan antikoagulan dalam tabung kapiler
Yang disentrifuge dan volume dari PRC
dan
persentasi yang whole blood whole ditentukan
dari
sebuah grafik (hematocrit reader).
D.
Alat dan Bahan :
·
Alat
1. Autoklik
2. Lancet steril
3. Pipet kapiler yang berisi antokoagulan
4. Centrifuge hematokrit
5. Hematokrit reader
·
Bahan
1. Darah kapiler
2.
Kapas Alkohol
E.
Cara Kerja
1.
Isaplah darah pada tabung
mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan mikro hematokrit dengan darah.
2.
Tutuplah ujung satu dengan nyala api
atau dempul
3.
Masukkanlah tabung kapiler itu
kedalam centrifuge khusus dengan kecepatan 16000 rpm selama 3-5 menit.
4.
Bacalah nilai hematokrit dengan
menggunakan grafik atau alat khusus.
H. Nilai
Normal : Wanita :
37-43 %
Pria :
40-48 %
I.
Sumber Pustaka :Buku Penuntun Laboratorium Klinik
Cetakan 16
MASA PENDARAHAN
( BLEEDING TIME )
A. Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan
Waktu Perdaharan
B. Metode : Duke
C. Prinsip : Waktu
pendarahan adalah waktu antara terjadinya
pendarahan setelah
dilakukan penusukan pada
kulit cuping
telinga dan terhentinya pendarahan
tersebut
secara spontan.
D. Alat dan Bahan :
·
Alat
1.
Lancet steril
2.
Autoklik
3.
Stopwatch
4.
Kertas Saring
·
Bahan
1.
Darah kapiler dari daun telinga
2.
Kapas Alkohol 70%
E. Cara Kerja
- Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70%
- Tusuklah pinggir anak daun telinga itu dengan lancet sedalam 2mm
- Jika terlihat darah mulai keluar jalankan stopwatch
- Isaplah tetes darah yang keluar 30 detik memakai sepotong kertas saring, jagalah jangan sampai menekan waktu kulit pada waktu menghisap darah
- Catatlah waktu darah tidak dapat dihisap lagi.
F. Nilai Normal : 1-3 menit
J.
Sumber
Pustaka : Buku
Penuntun Laboratorium Klinik Cetakan 16
MASA
PERDARAHAN
( BLEEDING TIME )
A. Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan
Waktu Perdarahan
B. Metode : IVY
C. Prinsip : Waktu
pendarahan adalah waktu antara terjadinya
pendarahan setelah
dilakukan penusukan pada kulit cuping telinga dan terhentinya pendarahan
tersebut secara spontan.
Alat dan
Bahan :
·
Alat
1.
Stopwatch
2.
Lancet
3.
kertas saring
4.
Spigmomanometer
·
Bahan
1.
Darah Vena
2.
Kapas Alkohol
D. Cara Kerja
1.
Bersihkanlah
bagian voler lengan bawah dengan alcohol 70% dan biarkan kering lagi.
2.
Kenakan
ikatan spigmomanometer pada lengan atas dan pompalah sanpai tekanan 40 mmHg.
Selama percobaan berlangsung tekanan harus tetap setinggi itu.
3.
Tegangkanlah
kulit lengan bawah dengan sebelah tangan dan tusuklah dengan lanset darah pada satu
tempat kira-kira 3 jari dibawah lipat siku sampai 3 mm dalamnya.
4.
JIka
terlihat darah mulai keluar jalankanlah stopwatch.
5.
Isaplah
tets darah yang keluar itu tiap 30 detik memakai sepotong kertas saring;
jagalah jangan sampai menekan kulit pada waktu menghisap darah.
6.
Hentikan
stopwatch pada waktu darah tidak dapat diisap lagi dan catatlah waktu itu.
E. Nilai Normal : Jumlah serum
yang diperas : 40-60 vol%
Jumlah serum
dalam bekuan : 0-20 vol%
F. Sumber Pustaka : Buku Penuntun Laboratorium Klinik
Cetakan 16
PERCOBAAN
PEMBENDUNGAN (RUMPEL-LEEDE)
A. Judul Pemeriksaan : Rumpel-Leede
B. Prinsip : Pemeriksaan ini
dilakukan dengan mengadakan
pembendungan pada aliran vena
dilengan atas dan mengamati jumlah Petechia yang timbul seluas kulit tertentu,
distal dari tempat pembendungan.
C. Alat :
1.
Tensimeter dan Lancet
D. Cara Kerja :
- Pasanglah ikatan mancet tensimeter pada lengan atas dan pompalah sampai tekanan 100 mmHg (jika tekanan sistolik kurang dari 100 mmHg, pompalah sampai tekanan ditengah-tengah nilai sistolik dan distolik).
- Pertahankan tekanan itu selama 10 menit (jika percobaan ini dilakukan sebagai lanjutan percobaan Ivy, 5 menit telah mencukupi)
- Lepaskan ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah lenyap lagi.
- Carilah adanya dan hitunglah banyak petechia yang timbul dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti
E. Nilai Normal : Kurang dari 10 petechia
F. Sumber Pustaka :Buku Penuntun Laboratorium Klinik Cetakan 16
MASA
PEMBEKUAN
A. Judul
Pemeriksaan : Masa Pembekuan
B. Metode
: Tabung
(Modifikasi Lee and White)
C. Prinsip : Sejumlah
darah tertentu, segera setelah
diambil dari
vena dimasukkan kedalam tabung yang beukuran tertentu dan diukur waktunya mulai
dari masuknya darah kedalam spuit sampai darah tersebut membeku dalam
tabung.
D. Alat
dan Bahan :
·
Alat :
1.
Spoit
2.
Rak Tabung
3.
Tabung Reaksi
4.
Stopwatch
·
Bahan
3.
Darah Vena
E. Cara
Kerja :
1.
Sediakan dalam rak : 4 tabung
berdiameter 7-8 mm
2.
Lakukan puncti vena dengan semprit 5
ml atau 10 ml, pada saat darah kelihatan masuk dalam semprit jalankan stopwatch
dan catat waktu itu, isaplah 5 ml darah.
3.
Angkatlah jarum dari semprit dan
alirkan pelahan kira-kira 1 ml darah kedalam tiap tabung yang dimiringkan pada
waktu diisi dengan darah.
4.
Tiap 30 detik tabung pertama
diangkat dari rak dan dimiringkan untu melihat apakah telah terjadi pembekuan.
Dalam tindakan ini jagalah jangan sampai tabung lain terganggu.
5.
Setiap darah dalam tabung pertama
itu beku, periksalah tabung kedua tiap 30 detik, juga terhadap adanya
pembekuan. Catatlah waktu itu.
6.
Tindakan sama dilakukan
berturut-turut dengan tabung ketiga dan keempat
7.
Masa pembekuan darah itu adalah masa
pembekuan rata-rata dari tabung kedua, ketiga, keempat. Masa pembekuan itu
dilaporkan dengan dibulatkan sampai 30 detik.
Nilai Normal :
·
9-15 menit
MASA PEMBEKUAN
A. Judul
Pemeriksaan : Masa Pembekuan
B. Metode
:
Mikrokapiler dan gelas arloji
C. Prinsip : Sejumlah
darah tertentu, segera setelah
diambil dari
vena dimasukkan kedalam tabung yang beukuran tertentu dan diukur waktunya mulai
dari masuknya darah kedalam spuit sampai darah tersebut membeku dalam
tabung.
D. Alat
dan Bahan :
·
Alat :
·
Metode
Mikrokapiler :
a.
Mikrokapiler tutup biru
b. Kapas dan
Alkohol 70%
c. Lancet
d. Autoclick
·
Metode Kaca
Arloji
a. Kaca Arloji
b. Kapas dan
Alkohol 70%
c. Spoit 3 ml
·
Bahan
Darah Vena
E. Cara
Kerja :
Metode
Mikrokapiler
a.
Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk
b.
Tusuk, jika darah mulai keluar jalankan stopwatch
c.
Isap darah dengan menggunakan mikrokapiler sampai garis biru
d.
Patahkan mikrokapiler sepanjang 1 cm dengan cara mengikir menggunakan kikir
ampul setiap 30 detik
e.
Catat waktu pada saat mulai terjadi benang-benang fibrin
Metode
Kaca Arloji
a.
Desinfeksi tempat yang akan ditusuk
b.
Tusuk, jika darah mulai keluar jalankan stopwatch
c.
Masukkan darah ke dalam kaca arloji
d.
Tiap 30 detik darah disentuh dengan ujung jarum
e.
Catat waktu pada saat mulai terbentuk benang-benang fibrin
F. Nilai
Normal : 2-6 Menit
HEMOSTAT aPTT
A. Judul
Pemeriksaan : Pemeriksaan aPTT
B. Prinsip
: Hemostat aPTT-EL dilakukan dengan
menambah reagen aPTT yang mengandung
activator dan phospolipid pada specimen phospolipid dipakai sebagai bahan pengganti
platelet. Campuran ini di inkubasi 3 menit pada 370C untuk aktivasi
optimal. Campuran yang telah diinkubasi kemudia direkalsifikasi dengan larutan
kalsium klorida kemudian terbentuk bekuan. Reagen aPTT dapat juga digunakan
untuk pemeriksaan factor secara kuantitatif.
C. Specimen
Pengumpulan
specimen : Sampel darah dapat diambil dari fungsi vena atau dari ceteter.
D. Antikoagulan
: Untuk pemeriksaan
koagulasi harus memakai 3,2% (109M) atau 3,8% (0,129M) natrium sitrat. Ratio
yang tepat adalah 9 bagian darah dan 1 bagian sitrat.
E. Proses
Specimen :
Darah
dicampur dengan antikoagulan setelah diambil. Campur perlahan-lahan. Sentrifus
selama 10-15 menit pada 2000 g. pindahkan bagian plasma tanpa mengganggu buffy
coat dan eritrosit. Tutup specimen untuk mencegah perubahan pH yang dapat
mengganggu hasil pemeriksaan. Specimen dijaga pada suhu 22…250C dan
harus diperiksa dalam 2 jam atau 4 jam bila dilakukan pada 2…80C
untuk waktu yang lebih lama sample dapat dibekukan pada -200 selama
2 minggu atau pada -700selama 6 bulan. Cairkan sample dengan segera
pada 370C, goyang perlahan-lahan homogen sempurna dan lakukan
pemeriksaan segera. Jangan dibekukan lagi.
F. Alat
dan Bahan :
·
Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Spoit
3. Kuvet
4. Stiring bars
5. Rak Tabung
6. Mikropipet
7. Stopwatch
·
Bahan :
1. Natrium Sitrat 3,8 %
2. Plasma
G. Prosedur
Pemeriksaan
Lakukan pemeriksaan sample dan control
secara duplo hangatkan hemostat CaCl2 (0,02M) pada 370
1. Pipet ke dalam tabung reaksi
2. Plasma/control = 0,1 ml
3. Inkubasi selama 1-2 menit pada 370
4. Tambahkan reagen aPTT-EL (1) = 0,1 ml
5. Inkubasi Selama 3 menit pada 37 0
6. Tambahkan CaCl2 =
0,1 ml
7. Start timer waktu penambahan CaCl2
8. Catat waktu yang dibutuhkan sampai
terbentuk bekuan.
H. Nilai
yang diharapkan (Hasil)
Hitung waktu rata-rata pengukuran
aPTTduplo untuk tiap plasma dan laporkan terdekat dengan 0,1 detik.
HEMOSTAT
THROMBIN TIME
A.
Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan Thrombin Time
B.
Prinsip Tes : Thrombin time adalah tes sederhana untuk
menyaring kondisi yang dapat mengganggu
perubahan fibrinogen menjadi fibrin. Thrombin dengan potensi rendah ditambahkan
pada plasma yang tidak dilarutkan dan membentuk bekuan.
C.
Specimen
Pengumpulan Sample : Sample darah dapat
dikumpulkan dengan pungi vena atau dari catheter.
D.
Proses Spesimen :
Darah dicampur dengan antikoagulan
setelah diambil. Campur perlahan-lahan. Sentrifus selama 10-15 menit pada 2000
g. pindahkan bagian plasma tanpa mengganggu buffy coat dan eritrosit. Tutup
specimen untuk mencegah perubahan pH yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
Specimen dijaga pada suhu 22…250C dan harus diperiksa dalam 2 jam
atau 4 jam bila dilakukan pada 2…80C untuk waktu yang lebih lama
sample dapat dibekukan pada -200 selama 2 minggu atau pada -700selama
6 bulan. Cairkan sample dengan segera pada 370C, goyang
perlahan-lahan homogen sempurna dan lakukan pemeriksaan segera. Jangan
dibekukan lagi.
E.
Alat dan Bahan :
·
Alat
:
1. Tabung Reaksi
2. Spoit
3. Kuvet
4. Stiring bars
5. Rak Tabung
6. Mikropipet
7. Stopwatch
·
Bahan :
1.
Plasma
2.
Natrium
Sitrat 3,8 %
F.
Prosedur Pemeriksaan :
Lakukan Pemeriksaan sample dan control
duplo
1.
Pipet
ke dalam tabung reaksi plasma/kontrol =
0,2 ml
2.
Inkubasi
selama 3 menit pada 370
3.
Tambahkan
reagen thrombin time =
0,1 ml
4.
Start
pencatat waktu dalam penambahan reagen
5.
Catat
waktu yang diperlukan sampai terbentuk bekuan
G.
Nilai Normal :
Individual normal biasanya menunjukkan
thrombin time 8-14 detik. Satiap laboratorium harus membuat range normal
sendiri dengan memakai alat, cara koleksi darah, teknik pemeriksaan yang biasa
dipakai dilaboratorium.
Hemostat Thromboplastin-S1 (Prothrombin
Time)
A.
Judul Pemeriksaan : Pemeriksaan Prothrombin Time
B.
Prinsip :
PT satu tahap mengukur
waktu
pembekuan plasma setelah ditambah suatu
tissue factor dan kalsium. Rekalsifikasi plasma yang muncul dalam tissue factor
merangsang aktivitas factor X, dengan formasi thrombin yang tertentu dan
akhirnya terbentuk bekuan fibrin.
C.
Specimen
Pengumpulan specimen : Sampel darah
dapat diambil dari fungsi vena atau dari ceteter.
D.
Antikoagulan : Untuk pemeriksaan koagulasi harus
memakai 3,2% (109M) atau 3,8% (0,129M) natrium sitrat. Ratio yang tepat adalah
9 bagian darah dan 1 bagian sitrat.
E.
Proses Specimen :
Darah dicampur dengan antikoagulan
setelah diambil. Campur perlahan-lahan. Sentrifus selama 10-15 menit pada 2000
g. pindahkan bagian plasma tanpa mengganggu buffy coat dan eritrosit. Tutup
specimen untuk mencegah perubahan pH yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
Specimen dijaga pada suhu 22…250C dan harus diperiksa dalam 2 jam
atau 4 jam bila dilakukan pada 2…80C untuk waktu yang lebih lama
sample dapat dibekukan pada -200 selama 2 minggu atau pada -700selama
6 bulan. Cairkan sample dengan segera pada 370C, goyang perlahan-lahan
homogen sempurna dan lakukan pemeriksaan segera. Jangan dibekukan lagi.
F.
Alat dan Bahan
·
Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Spoit
3. Kuvet
4. Stiring bars
5. Rak Tabung
6. Mikropipet
7. Stopwatch
·
Bahan :
1. Natrium Sitrat 3,8 %
2. Plasma
G.
Prosedur Pemeriksaan :
Lakukan pemeriksaan sample dan control
secara duplo.
Hangatkan reagen Hemostat Thromboplastin
S1 pada 370
1.
Pipet
ke dalam tabung reaksi plasma Control =
0,1 ml
2.
Inkubasi
selama 3-5 menit pada 37 0
3.
Tambahkan
reagen PT-S1 =
0,2 ml
4.
Start
pencatat waktu dalam penambahan reagen
5.
Catat
waktu yang diperlukan sampai terbentuk bekuan
H.
Nilai Normal :
Diharapkan range normal 10-14 detik.
HEMOSTAT
FIBRINOGEN
A. Judul
Pemeriksaan : Pemeriksaan Fibrinogen
B. Prinsip
: Tes hemostat fibrinogen berdasarkan
metode umum yang dugunakan pertama kali oleh Clauss.Thrombin (Lembu) dalam jumlah optimum
ditambahkan pada 1:10 plasma sample yang belum diencerkan . waktu pembekuan
yang diukur berbanding terbalik dengan konsentrasi dari fibrinogen dalam
specimen fibrinogen dapat diukur dengan kurva kalibrasi yang telah dibuat,
menggunakan Standarized Fibrinogen Reference plasma pengenceran 1: 5, 1: 10 dan
1: 15 ketika memplot kertas log, terjadi hubungan linear antara konsentrasi
fibrinogen dengan waktu pembekuan. Konsentrasi fibrinogen plasma pasien diplot
dari kurva rujukan dan dihitung dengan menggunakan factor pengenceran yang
sesuai.
C. Specimen
Pengumpulan
specimen : Sampel darah dapat diambil dari fungsi vena atau dari ceteter.
D. Antikoagulan
: Untuk pemeriksaan
koagulasi harus memakai 3,2% (109M) atau 3,8% (0,129M) natrium sitrat. Ratio
yang tepat adalah 9 bagian darah dan 1 bagian sitrat.
E. Proses
Specimen : Darah dicampur
dengan antikoagulan setelah diambil. Campur perlahan-lahan. Sentrifus selama
10-15 menit pada 2000 g. pindahkan bagian plasma tanpa mengganggu buffy coat
dan eritrosit. Tutup specimen untuk mencegah perubahan pH yang dapat mengganggu
hasil pemeriksaan. Specimen dijaga pada suhu 22…250C dan harus
diperiksa dalam 2 jam atau 4 jam bila dilakukan pada 2…80C untuk
waktu yang lebih lama sample dapat dibekukan pada -200 selama 2 minggu atau pada -700 selama
6 bulan. Cairkan sample dengan segera pada 370C, goyang
perlahan-lahan homogen sempurna dan lakukan pemeriksaan segera. Jangan
dibekukan lagi.
F. Prosedur
Pemeriksaan
1.
Pipet
ke dalam tabung reaksi plasma Control =
0,2 ml
2.
Inkubasi
selama 4-6 menit pada 37 0
3.
Tambahkan
reagen Fibrinogen =
0,1 ml
4. Start pencatat waktu dalam penambahan
reagen
5. Catat waktu yang diperlukan sampai
terbentuk bekuan
I.
Nilai Normal :
Diharapkan range normal 150-375 mg/dl
PEMERIKSAAN REKALSIFIKASI
A. Judul
Pemeriksaan : Pemeriksaan Rekalsifikasi Plasma
B. Metode :
C. Prinsip :
D. Alat dan Bahan :
·
Alat
1.
spoit
5 mm,
2.
spoit,
3.
rak
tabung,
4.
tabung
reaksi,
5.
waterbath,
6.
thermometer,
7.
stopwatch
·
Bahan
1.
darah
vena
2.
kapas
alkohol
3.
NaCl
0,8%,
4.
CaCl2
0,025 m
E. Cara Kerja
1.
Kedalam
tabung serologi dimasukkan larutan NaCl dan plasma, campur biarkan dalam suhu
37 celcius
2.
Tambahkan
larutan CaCl2 campur pada saat bersamaan stopwatch dijalankan
3.
Biarkan
tabung dalam suhu 37 celcius selama 90 detik, angkat dan periksa terhadap
adanya bekuan
4.
Saat
terjadi bekuan hentikan stopwatch, catat waktu yang didapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar